EGALITER, KERAKYATAN, KEADILAN DAN KEBERSAMAAN

Minggu, 31 Mei 2009

SUPER SEMAR




Label:

Sabtu, 30 Mei 2009

Seputar Warteg











Label: ,

Rabu, 15 Oktober 2008

KEGIATAN WARTEG

SUARA MERDEKA. Jumat, 17 September 2004PANTURALINTAS PANTURA PPWJ Dukung Duet Mega-HasyimBREBES - Para pengusaha Warung Tegal (Warteg) Tegal dan Brebes yang tergabung dalam Paguyuban Pengusaha Warteg Jabotabek dan Pantura (PPWJ), mencetuskan pernyataan politik untuk memberikan dukungan kepada Mega - Hasyim sebagai calon presiden dan wakil presiden masa bakti 2004-2009. Pernyataan tersebut disampaikan kemarin dalam deklarasi Koalisi Kebangsaan yang dihadiri pengurus PDI-P, PPP, dan PDS tingkat Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. Mukroni Syamhadi, Ketua PPWJ 'Wong Pantura" mengatakan, dukungan terhadap duet Mega-Hasyim dilatarbelakangi kultur para pengusaha warteg yang sebagian besar merupakan kaum nahdliyin. Di samping itu, Hasyim Muzadi juga merupakan Ketua Dewan Penasihat PPWJ Wong Pantura.(on-74)

warteg

SUARA MERDEKA Jumat, 17 September 2004
PANTURA
LINTAS PANTURA
PPWJ Dukung Duet Mega-Hasyim
BREBES - Para pengusaha Warung Tegal (Warteg) Tegal dan Brebes yang tergabung dalam Paguyuban Pengusaha Warteg Jabotabek dan Pantura (PPWJ), mencetuskan pernyataan politik untuk memberikan dukungan kepada Mega - Hasyim sebagai calon presiden dan wakil presiden masa bakti 2004-2009. Pernyataan tersebut disampaikan kemarin dalam deklarasi Koalisi Kebangsaan yang dihadiri pengurus PDI-P, PPP, dan PDS tingkat Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes.
Mukroni Syamhadi, Ketua PPWJ 'Wong Pantura" mengatakan, dukungan terhadap duet Mega-Hasyim dilatarbelakangi kultur para pengusaha warteg yang sebagian besar merupakan kaum nahdliyin. Di samping itu, Hasyim Muzadi juga merupakan Ketua Dewan Penasihat PPWJ Wong Pantura.(on-74)

KEGIATAN WARTEG

Hasyim Muzadi Makan Siang di Warteg
KOMPAS, Jakarta, Selasa Updated: Selasa, 07 September 2004, 07:50

Berbagai kegiatan dilakukan calon wakil presiden (cawapres) Hasyim Muzadi di Ibukota Jakarta sepanjang hari ini (Selasa, 7/9) termasuk makan siang di Warung Tegal (Warteg) Ridho Ibu di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, serta kunjungan ke Sekolah Ibu Kembar di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Media Center Tim Kampanye Mega/Hasyim (TKMH) di Jakarta, Selasa (7/9) pagi, menyampaikan bahwa seusai makan siang bersama warga sekitar Warteg, Hasyim Muzadi akan dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Penasihat Paguyuban Pengusaha Warteg Pantura.
Sebelum makan siang dengan kalangan warga tersebut, Hasyim Muzadi menerima sekaligus berdialog dengan sejumlah wartawan asing pada pukul 09.00 WIB di Media Center TKMH Jalan Taman Patra Raya No.3 A, Kuningan Jakarta Selatan. Tema pembicaraan adalah kebebasan pers, sedangkan wartawan asing yang hadir antara lain berasal dari Amerika Serikat, Thailand, Srilanka, dan Hongkong.
Setelah itu, Hasyim Muzadi mengadakan kunjungan sekaligus menyampaikan cemarah keagamaan di Pesantren Darun Najah Ulujami Jakarta Selatan. Setelah makan siang di Warteg Riho Ibu, tokoh NU ini kemudian melakukan kunjungan ke sekolah Ibu Kembar. Sedangkan pada Selasa malam mengadakan pertemuan dan dialog dengan kalangan pemimpin redaksi media ibukota.(Ant/Nik)

KEGIATAN WARTEG

Rabu, 12 Mei 2004
NASIONAL
Gus Sholah Mundur dari PBNU
Capres dan Cawapres Golkar Dideklarasikan
DEKLARASI: Wiranto dan Salahuddin Wahid (Gus Sholah) mengangkat kedua tangan seusai pendeklarasian mereka sebagai capres dan cawapres di Gedung Bidakara Jakarta, kemarin. Wiranto merupakan capres dari Partai Golkar, sedangkan Gus Sholah adalah Ketua PBNU dan Wakil Ketua Komnas HAM.(79)
JAKARTA-Duet pasangan Jenderal (Purn) Wiranto dan Salahuddin Wahid atau Gus Sholah sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Partai Golkar, kemarin dideklarasikan.
Pada kesempatan itu, Wiranto menyatakan, dirinya mempunyai lima agenda sebagai visi dalam pemilihan presiden mendatang. Kelima agenda tersebut disebutnya sebagai Lima Program Penyelamatan Bangsa.
Kelima agenda tersebut yaitu penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM), good governance, pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat termasuk penyediaan lapangan kerja, serta pengentasan warga miskin. Selain itu, penyediaan kesehatan di desa-desa terpencil seluruh Indonesia, perbaikan sistem pendidikan nasional, dan rekonsiliasi nasional.
''Kelima agenda itu menjadi kontrak sosial saya dan Gus Sholah dengan masyarakat Indonesia,'' tegasnya dalam pidato dalam acara deklarasi capres-cawapres Partai Golkar di Gedung Bidakara Jakarta, Selasa (11/5).
Wiranto mengungkapkan, jika terpilih menjadi presiden, dia akan menjadi presiden satu periode. Periode selanjutnya dipercayakan kepada generasi di bawahnya. ''Kalau terpilih saya hanya akan menjadi presiden satu periode. Untuk selanjutnya saya percaya kepada generasi di bawah saya yang lebih muda, lebih cerdas, dan lebih berani,'' tegas dia.
Politik Dalam Negeri
Pada bagian lain, Wiranto menuding ada pihak yang sengaja kembali mengembuskan isu pelanggaran HAM berat. Hal itu terkait dengan kompetisi politik nasional sekarang. "Tidak tertutup kemungkinan terbukanya kembali isu pelanggaran HAM ini melibatkan oknum-oknum dalam negeri. Hal ini terkait dengan kepentingan dalam kompetisi politik nasional saat ini," ujar Wiranto mengomentari keluarnya surat perintah penangkapan terhadap dirinya dari Pengadilan Khusus Timor Timur (Timtim).
Wiranto menyebutkan, dirinya heran terhadap keputusan yang diambil pengadilan khusus Timtim itu. ''Saya sudah diperiksa oleh Kejaksaan Agung dan KPP HAM. Hasilnya menyatakan tidak ada bukti satu pun yang dapat menempatkan saya sebagai tersangka. Secara politis, keputusan PBB ini juga tidak akan mendapat dukungan dari Pemerintah Timtim yang dalam kasus ini menjadi korban," tutur Wiranto.
Mundur
Sementara itu, Gus Sholah mengatakan, dirinya yakin bersama Wiranto bisa mewujudkan pemerintahan yang bersih dan kuat sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia. Karena itu, dirinya meminta masyarakat agar mau mengingatkan bahkan menuntut dirinya mundur dari jabatan sebagai wakil presiden, kalau terpilih, seandainya dirinya melanggar komitmen tersebut.
Dia mengemukakan, memiliki visi dan misi yang sama menjadi alasan dirinya mau berpasangan dengan Wiranto. Bila terpilih, duet tersebut akan menjalankan visi dan misinya, yakni menegakkan hukum, memberantas KKN, dan menegakkan HAM.
Dia berharap agar duet itu bisa membawa kemajuan bangsa. Jika komitmen itu tidak dapat dipegang oleh pasangan tersebut, dia berharap masyarakat mau menuntut dirinya mundur. ''Saya pun akan mundur,'' kata pria yang mengaku akan memfokuskan diri kepada masalah pertanian dan kelautan itu.
Di bagian lain, Gus Sholah berniat menemui keluarga dan korban berbagai kasus pelanggaran HAM. Dia juga akan menjelaskan mengapa dirinya mau menjadi cawapres Wiranto. ''Setelah KPU menyatakan berkas pendaftaran kami lengkap, saya akan menemui LSM dan keluarga korban. Hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban moral saya,'' katanya.
Dia menyebutkan, dirinya akan menjelaskan keputusannya bersedia menjadi cawapres bagi Wiranto. Termasuk soal penanganan kasus dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan Wiranto oleh Komnas HAM. ''Misalnya, kasus Trisakti, kerusuhan Mei, dan Timtim,'' ujarnya.
Selain itu, Gus Sholah menyatakan, dirinya mundur dari kepengurusan PBNU dan Komnas HAM. "Mulai saat ini, dengan dinyatakannya deklarasi ini, saya mengundurkan diri dari kepengurusan PBNU dan Komnas HAM. Pengunduran diri ini merupakan wujud penghormatan saya kepada lembaga NU yang netral dan sebagai organisasi nonpolitik, juga kepada Komnas HAM yang merupakan lembaga independen,'' tandas dia,
Gus Dur Hadir
Acara pendeklarasian capres dan cawapres Partai Golkar itu dihadiri sejumlah tokoh, antara lain Ketua Umum Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kedatangan Gus Dur bersama Ketua Umum PKB Alwi Shihab disambut langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung dan Wiranto.
Gus Dur duduk diapit Salahuddin dan Wiranto. Kehadiran Gus Dur tentu saja bukan karena Gus Sholah adalah adiknya. PKB dan Golkar sepertinya sudah saling ''mengikat'' walau belum dituangkan secara tertulis atau dalam sebuah kontrak politik. Gus Dur sendiri memilih Ketua DPP Partai Golkar Marwah Daud Ibrahim sebagai cawapresnya. Gus Dur dan Marwah juga akan mendaftar ke KPU.
Deklarasi Wiranto-Gus Sholah dihadiri ribuan orang, antara lain tokoh-tokoh Partai Golkar, dan tokoh lintasagama.
Sementara itu, di dalam ruangan tempat berlangsung deklarasi, ada tiga spanduk yang antara lain berbunyi ''Keluarga Besar Paguyuban Warteg Jabotabek-Pantura Mendukung Presiden yang Memberi Rasa: Wareg (kenyang), Waras (Sehat), Wasis (Pintar). Wis... Wiranto-Wahid Wae!''. Lalu, di luar ruangan terdapat spanduk berisi tanda tangan mendukung Wiranto dan Gus Sholah.
Selain dihadiri Gus Dur, acara itu juga dihadiri Raja Dangdut Rhoma Irama, dai kondang AA Gym, dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar. Hadir pula Surya Paloh dan mantan Ketua Umum Partai Golkar Harmoko.
Tidak Kampanye
Meski Gus Dur merestui Gus Sholah sebagai cawapres Partai Golkar, Gus Dur mengatakan, dirinya tidak akan berkampanye menggalang dukungan untuk adiknya itu. ''Ya nggak. Kalau saya tidak bisa jadi calon (presiden), ya sudah. Namun, kalau bisa, buat apa saya kampanye (untuk Gus Solah),'' tuturnya menjawab pertanyaan seusai mengikuti acara deklarasi tersebut.
Apakah Gus Dur akan mendukung Gus Sholah? ''Merestui,'' kata Gus Dur singkat.
Namun, Gus Dur berharap pasangan Wiranto-Gus Sholah dapat mewujudkan demokrasi di negeri ini. Apakah bisa? ''Bisa. Tapi terserah. Kita lihat saja nanti,'' ujar Gus Dur. (bu,dtc-69,88e)
Berita Utama Ekonomi Internasional OlahragaSemarang Sala Pantura Muria Kedu & DIY BanyumasBudaya Wacana Liputan Pemilu Cybernews Berita Kemarin
Copyright© 1996-2004 SUARA MERDEKA

KEGIATAN WARTEG

Senin, 26 Januari 2004
Berita Utama
Wiranto Tolak Dituding sebagai Politikus Busuk
BREBES - Jenderal (Purn) H Wiranto mendukung gerakan penolakan terhadap para politikus busuk yang belakangan makin gencar disuarakan berbagai elemen masyarakat. Namun dia mengingatkan agar gerakan itu hanya sebatas pada gerakan moral sehingga tidak perlu diformalkan.
Pernyataan itu disampaikan Wiranto, Sabtu malam (24/1) ketika melakukan silaturahmi dengan Paguyuban Pengusaha Warteg Jabotabek (PPWJ) di Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari, Brebes. Dia mengatakan, respons terhadap gerakan antipolitikus busuk merupakan bentuk dukungan supaya tidak menimbulkan fitnah di antara anak bangsa yang dapat mempertajam konflik.
Pada bagian lain, calon presiden yang ikut Konvensi Partai Golkar itu menolak tudingan sejumlah pihak yang menyebutkan dirinya merupakan salah seorang politikus busuk. Apalagi dia dinilai mengemban berbagai jabatan penting selama masa pemerintahan Orde Baru. ''Tudingan terhadap saya sebagai politikus busuk yang tidak disertai bukti itu adalah fitnah," tandas dia.
Mantan Pangab semasa pemerintahan Soeharto itu mengatakan, tuduhan terhadap seseorang yang tidak diserta bukti-bukti merupakan bentuk pembunuhan karakter. Hal itu sangat merugikan orang yang dituding sebagai politikus busuk. Wiranto menjelaskan, gerakan antipolitukus busuk secara langsung dapat menyeleksi para calon pimpinan bangsa. Sebab di situ akan muncul politikus yang unggul, sekaligus dipercaya masyarakat. "Itu sangat dibutuhkan bangsa yang sedang menghadapi krisis multidimensional ini."
Menyinggung tuduhan terhadap kunjungannya ke sejumlah kantung (warung Tegal) warteg sebagai bagian dari penggalangan massa berkaitan dengan tampilnya dia sebagai kandidat presiden, Wiranto menolak tuduhan itu dan enggan berkomentar lebih jauh.
"Kunjungan ini murni silaturahmi, tidak ada hubungannya dengan kandidat presiden," tutur Wiranto yang menjadi pembina PPWJ.
Sementara itu, Ketua Umum PPWJ Mukhroni menjelaskan, sebelum menjadi kandidat presiden, Wiranto sudah menjadi pembina PPWJ atas permintaan para pengusaha warteg. Kegiatan silaturahmi semacam itu merupakan kali kedua setelah di Bogor dan Purwakarta.
"Organisasi ini selain beranggotakan pengusaha warteg juga pedagang kaki lima. Keanggotaan tidak terbatas pada orang Tegal dan Brebes," ujar Mukhroni. (wh-64n)
Berita Utama Semarang Sala Jawa Tengah Olahraga Internasional Liputan PemiluBudaya Wacana Ragam Ekonomi Fokus Cybernews Berita Kemarin
Copyright© 1996 SUARA MERDEKA

Label: